Saat saya mencari inspirasi untuk membuat sebuah proyek elektronika, saya menemukan sebuah proyek elektronika yang cukup menarik yaitu proyek jam pasir digital berbasis Arduino dengan sensor accelerometer MPU6050 sebagai pendeteksi arah putarannya dan dua buah display led matrix MAX7219 yang disusun secara diagonal sebagai tampilannya, proyek tersebut nyatanya di internet sudah banyak yang membuatnya baik yang masih menggunakan papan protoboard maupun yang sudah memakai pcb khusus dan housing cetak tiga dimensi sehingga bentuknya sudah menyerupai jam pasir konvensional sementara untuk kode programnya ternyata berasal dari kode program yang sama yang meskipun didalamnya terdapat sebuah pengaturan yang melibatkan rotary encoder namun ternyata di semua tutorial yang saya temukan tadi tidak ada satupun yang menggunakannya jadi kode program tersebut sumber aslinya belum diketahui.
Pada artikel ini saya tertarik untuk mencoba membuatnya sendiri dengan desain pcb yang unik yang tentunya akan saya desain menyerupai jam pasir konvensional dengan ukuran cukup sesuai dengan dua buah display led matrix MAX7219 sementara untuk sensor accelerometer MPU6050-nya saya tempatkan dibelakang pcb sehingga nantinya untuk kode programnya perlu penyesuaian, disamping itu karena didalam kode programnya terdapat pengaturan yang melibatkan rotary encoder sebagai pengaturan waktunya yang akan saya fungsikan namun alangkah tidak eloknya jika diaplikasikan pada bentuk yang sudah saya desain menyerupai jam pasir konvensional maka saya putuskan untuk mengubahnya menjadi tiga buah tombol yang terdiri dari tombol pilihan, tombol pengurangan dan tombol penambahan dan lagi-lagi pengubahan ini akan berdampak besar pada pengeditan untuk penyesuaian pada kode programnya, namun disamping pengeditan kode program untuk menyesuaikan dengan desain pcb saya juga menambahkan beberapa fungsi baru mulai dari mengoptimalkan penggunaan buzzer hingga menambahkan fungsi untuk pengaturan seting kecerahan layar.
Berikut ini skemanya yang kemudian saya desain menjadi sebuah pcb dual layer yang bentuknya di desain menyerupai jam pasir konvensional.
Skema Digital Hourglass Arduino MAX7219 MPU6050
Layout Arduino Hourglass Arduino
Preview Arduino Hourglass Arduino
Setelah selesai membuat desain PCB yang bentuknya mirip dengan jam pasir konvensional, kemudian desain pcb tersebut saya konversikan lagi menjadi file gerber agar bisa di unggah ke situ PCBWay.com untuk difabrikasi menjadi pcb dengan kualitas premium dengan harga yang cukup terjangkau yakni hanya sebesar 5 dolar saja untuk 10 keping pcb dengan ukuran 10x10cm dan berbagai pilihan warna, untuk proyek kali ini saya akan memilih warna hitam glossy. Eh iya kalau kamu belum mempunyai akun PCBWay maka ketika mendaftar akun PCBWay kamu akan mendapatkan saldo welcome bonus sebesar 5 dolar untuk biaya cetak pcbnya. Jadi ketika kamu selesai mendaftar akun maka kamu bisa langsung memesan pcb secara gratis, silakan daftar akun PCBWay disini.
PCBWay.com
Saldo welcome bonus untuk pendaftar akun PCBWay
PCB yang saya pesan di situs PCBWay.com telah selesai dicetak dalam waktu sekitar dua hari dan dikirim sekitar tiga hari, jadi dalam waktu seminggu saya sudah mendapatkan pcbnya dan sudah siap dipraktekkan. Dibawah ini pcb jam pasir digital berbasis Arduino cetakan PCBWay yang telah saya terima dan yang telah saya rakit.
PCB Depan Arduino Hourglass Arduino
PCB Belakang Arduino Hourglass Arduino
Arduino Hourglass Arduino - PCBWay
Kemudian untuk kode programnya saya siapkan untuk kamu DOWNLOAD jika ingin juga mencobanya, saya siapkan dua berkas berbeda. Satu berkas aslinya dan satu lagi berkas yang sudah saya sesuaikan untuk pcb yang saya desain ini yang tentunya sudah saya optimalisasi kan baik dari fungsi aslinya hingga fungsi yang saya tambahkan.
Selesai pembuatan PCB, penyesuaian dan optimalisasi kode program kini tiba saatnya untuk mencoba dan melihat hasilnya pada video berikut ini.
Saat saya browsing mencari artikel tentang cara modifikasi psu atx atau psu komputer, saya menemukan sebuah channel youtube yang membuat kontroler ATXPSU dengan menggunakan atmega328 dan penampil lcd 16x2 dengan sangat menarik yaitu channel youtube Valdas Junevičius. Untuk kontrol pengaturannya menggunakan rotary encoder dilengkapi dengan buzzer untuk warning saat terjadi proteksi atau batas arusnya telah tercapai. Karena pengaturan tegangan dan arus dilakukan dengan rotary encoder maka ada fitur untuk mengunci perputaran rotary encoder tersebut supaya saat terjadi atau tidak sengaja rotary encoder terputar maka kontrol tegangan atau arus tidak akan berubah atau terkunci. Kemudian fitur lainnya adalah dengan adanya sensor panas untuk mengunci tampilan dan supaya alat ini berhenti beroperasi saat transistor final panas.
Oleh karena itu saya tertarik ingin mencoba membuat rangkaian yang sama meskipun telah tersedia file siap download layout pcb maupun kode programnya akan tetapi saya lebih senang membuat layout nya sendiri karena layout bawaannya terpisah antara main control dengan penampilannya.
Layout yang saya buat menjadi satu kesatuan yaitu antara mikrokontroler, opamp, rotary encoder, lcd dan buzzer menjadi satu pcb. Setelah layout jadi maka saya konversi menjadi file gerber agar dapat dicetak di percetakan pcb profesional seperti Pcbway.com dan hasilnya saya langsung rakit kemudian saya aplikasikan beserta ATXPSU yang tentunya telah dimodifikasi sehingga hasilnya bisa dilihat pada video berikut ini.
Seiring berjalannya waktu saya masih tertarik dengan rangkaian ini sehingga terpikirkan saya untuk membuat ulang layout nya, namun kali ini layout nya ditambahkan ic pwm TL494, sehingga dimensinya sedikit membesar dari dimensi layout pcb sebelumnya, ini bertujuan agar modul ini bisa digunakan untuk berbagai macam ATXPSU sehingga modul ini bisa menjadi universal dalam penggunaannya. Setelah layout ini jadi meskipun dimensinya sedikit lebih besar daripada dimensi pcb sebelumnya saya coba cetak di percetakan pcb Pcbway.com lagi. Untuk hasilnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
kontroler ATXPSU versi 2
Seiring berjalannya waktu saya melihat bahwa disain pcb dari controller ATXPSU ini sepertinya tidak terlalu pas untuk diaplikasikan pada casing yang lebih kecil, untuk itu saya berencana membuat atau mendesain ulang controller ATXPSU ini namun kembali dengan skema sebelumnya yaitu tidak menambahkan IC pwm TL494 dan membuat desain yang ringkas yang hanya seukuran LCD 16X2 bersama rotary encoder di sampingnya jadi pada versi ketiga ini modul controller ATXPSU ini menjadi semakin compact, kecil dan ringkas bisa diaplikasikan kepada casing yang lebih kecil, karena untuk mengurangi dimensi pcbnya maka ada satu ic yang memakai jenis smd sehingga saya bisa membuat layout ini pas dengan ukuran LCD 16X2 yaitu saya memasang atau menggunakan ic LM324 yang berjenis SMD. Dibawah ini saya tampilkan mulai dari skema hingga hasil layout yang saya desain ulang menjadi seukuran LCD 16X2 tersebut.
Skema controller ATXPSU
Layout controller ATXPSU V3
Tampilan depan controller ATXPSU V3
Tampilan belakang controller ATXPSU V3
Tampilan depan controller ATXPSU V3
Oke seperti biasa layout controller ATXPSU versi ketiga ini saya konversi dulu menjadi file gerber dan bisa kamu download tentunya juga agar bisa diupload ke situs PCBWay.com untuk dicetak menjadi sebuah pcb. Karena berbagai keunggulan yang bisa saya dapatkan saat saya mencetak pcb di situs PCBWay.com yaitu saya bisa mencetak 5 bahkan 10 pcb hanya dengan membayar 5 dolar saja, dengan proses pengerjaan yang cepat, layanan yang ramah dan responsif, dan tentunya dengan kualitas pcb premium.
Disamping itu keunggulan lainnya adalah ketika mendaftar akun untuk pertama kalinya kamu akan mendapatkan saldo welcome bonus sebesar 5 dolar untuk biaya cetak pcb di PCBWay. Jadi silakan daftar akun dulu akun PCBWay sekarang juga.
Klik join untuk daftar akun PCBWay
Dapatkan saldo welcome bonus saat mendaftar akun PCBWay
Yang saya suka dari controller ATXPSU ini adalah tampilan yang menarik meliputi untuk set tegangan mulai dari puluhan, satuan, hingga mili begitupun untuk set arusnya. Kemudian output akan ditampilkan pada baris kedua di bawah set tegangan dan juga di bawah set arus, untuk set tegangan dan arus hasilnya bisa lebih presisi karena ada trimpot untuk pengaturannya sehingga kalibrasi bisa dilakukan dengan cara manual yang hasilnya bisa lebih presisi. Disamping itu dengan adanya fitur proteksi tidak akan takut apabila outputnya terjadi korsleting dan ketika itu terjadi buzzer akan berbunyi yang menandakan arus yang telah ditentukan tercapai, buzzer ini bisa diatur aktif atau tidaknya.
Output control ini tersambung kepada:
1. Output tegangan untuk ditampilkan pada lcd.
2. Resistor shunt untuk mengukur arus keluaran.
3. Set tegangan dan limit tegangan yang akan disambungkan ke kaki 2 dan 1 dari IC TL494
4. Set arus dan limit arus yang akan disambungkan ke kaki 15 dan 16 dari IC TL494.
Untuk power supply controller ATXPSU ini didapat dari tegangan standby ATXPSU baik 5 volt maupun 12 volt. Tegangan 5 volt untuk power supply atmega dan lcd sedangkan tegangan 12 volt digunakan untuk ic LM324.
Untuk praktek pemasangan kontroler yang telah saya buat dengan ATXPSU nya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Skema Modifikasi ATXPSU
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat lagi artikel sebelumnya yang membahas tentang controller ini pada tautan berikut ini.
Oke untuk rangkaian controller ATXPSU versi 3 ini yang telah saya cetak pcb nya dari PCBWay.com bisa kita lihat pada gambar dibawah ini dengan hasil yang telah dirakit dan siap untuk digunakan seperti yang telah saya buat pada video diatas.
Controller ATXPSU versi 3
Video untuk controller ATXPSU versi 3 ini akan segera dibuat, so stay tuned!
Pada saat saya browsing dan membuka github dari github nya Stefan Wagner (Wagiminator), disana banyak proyek-proyek yang sangat menarik dan tentunya open source maupun hardware yang menarik perhatian saya yaitu proyek yang bernama Atmega Soldering Station T12. Pada proyek Atmega Soldering Station T12 tersebut sudah sangat lengkap mulai dari hardware, file eagle, file gerber sampai source code berbagai versi serta ada folder source code yang dikembangkan oleh pengguna lainnya yaitu Createskyblue untuk tampilan yang lebih atraktif, semua itu hanya tinggal download saja.
ATmegaSolderingStation(UI by Createskyblue)
ATmegaSolderingStation(Original)
ATmegaSolderingStation(SMD Parts)
Hardware yang tersedia semua komponennya memakai komponen yang berjenis SMD sehingga dimensinya menjadi lebih kecil mungil namun bagi saya karena belum mempunyai persediaan komponen SMD yang lengkap maka saya tertarik untuk mendesain ulang layoutnya dengan memakai komponen DIP dan Through Hole sesuai ketersediaan komponen yang saya miliki, namun komponen utamanya yaitu gagang solder station T12 nya masih belum ada dan akhirnya rencana membuat layout PCB Atmega Soldering Station T12 pun tidak terealisasi atau tertunda entah sampai kapan.
Pada suatu ketika setelah rencana tadi jauh lamanya dan sudah tidak ada niatan lagi dan nyaris lupa sama sekali tiba-tiba ada pesan di dalam inbox sebuah media sosial yang menanyakan jasa layout PCB yang setelah saya tanyakan katanya bisakah membuat sebuah layout PCB menggunakan komponen IC DIP, dengan menunjukkan tautan menuju github Atmega Soldering Station T12 tadi, saya bilang bukankah didalam tautan github tersebut sudah sangat lengkap hingga tinggal praktek saja, ternyata sama seperti saya sebelumnya yang menginginkan dibuatkan layout menggunakan komponen DIP, hemm 🤔 kebetulan sekali meskipun seperti yang saya sebutkan diatas yaitu saya belum mempunyai gagang solder station T12 namun semangat membuat layout PCB dari Atmega Soldering Station T12 itu kini semakin mantap dibuatkan, akhirnya dibuatlah layout PCB Atmega Soldering Station T12 versi komponen SMD dan Through Hole yang dimensinya masih tetap diusahakan sekecil mungkin namun dengan tataletak panel OLED dan Rotary Encoder disusun secara berlawanan dari versi aslinya karena saya beranggapan bahwa Rotary Encoder lebih enak diletakkan disebelah kanan karena dioperasikan menggunakan tangan kanan kemudian bagian display OLED berada di sisi kiri dari Rotary Encoder.
Singkat cerita layout PCB Atmega Soldering Station T12 telah selesai dan sudah saya konversikan menjadi file gerber agar suatu saat nanti bisa langsung diupload ke jasa fabrikasi pcb profesional jika ingin mencetaknya, pada saat saya mencoba sebuah folder source code Atmega Soldering Station T12 yang telah dikembangkan oleh pengguna lainnya, saya lihat tampilannya pada sebuah display OLED sangat menarik hingga membuat saya tertarik untuk mencobanya, untuk itu layout PCB dari Atmega Soldering Station T12 yang sudah selesai dibuat tadi saya akan jadikan pcbnya dengan mencetak pcb di situs PCBWay.com, karena mencetak pcb di situs PCBWay.com sangat terjangkau sekali, mencetak 5 bahkan sampai 10 keping pcb harganya hanya 5 dolar dengan bebas memilih varian warna sesuai selera kemudian proses yang cukup cepat hanya bekisar dua harian saja. Kemudian untuk pengguna baru akan mendapatkan saldo welcome bonus sebesar 5 dolar saat selesai mendaftar akun PCBWay, saldo tersebut bisa digunakan sebagai biaya cetak pcb di PCBWay. Jadi silakan daftar akun PCBWay sekarang juga melalui tautan ini.
Oke saatnya saya tampilkan layout yang telah saya desain menggunakan komponen Through Hole dibawah ini yang skemanya tetap mengikuti dari versi aslinya, meskipun menggunakan layout dual layer namun sepertinya mudah untuk ditiru. Untuk display OLED saya berikan opsi karena dipasaran ada dua macam yang susunan kakinya berbeda untuk pin power supply-nya.
Skema Atmega Soldering Station T12
Layout Atmega Soldering Station T12 bagian Depan
Layout Atmega Soldering Station T12 bagian Belakang
Nah kan meskipun menggunakan komponen through hole namun dimensi nya tetap mungil dan tetap rapi, kamu bisa mencoba mendownload file gerber dari layout Atmega Soldering Station T12 versi through hole yang saya desain ini atau langsung mencetak pcbnya di PCBWay pada tautan ini, agar mendapatkan hasil cetak pcb yang berkualitas seperti yang saya dapatkan ini.
PCB Atmega Soldering Station T12 bagian Depan
PCB Atmega Soldering Station T12 bagian belakang
Setelah pcb selesai dirakit saatnya atmega328 diisi dengan program sesuai selera karena didalam direktori Atmega Soldering Station T12 ada berbagi versi software yang bisa kita coba dan tinggal upload aja ke mikrokontroller atmega328 karena sudah tersedia juga file hex nya, namun karena memakai buzzer aktif 5V yang umum dipasaran dan pin buzzer ini langsung terhubung dengan mikrokontroller atmega328 tanpa transistor penguat jadi perlu adanya perubahan delay didalam kode program nya agar buzzer ini dapat berbunyi, yang saya ubah hanya nilai delay nya yang asalnya 125 mikro second menjadi 125 mili second dan membuang for loopnya.
Setelah selesai dibuat dan setelah semuanya dipasang hasilnya seperti dibawah ini namun seperti yang telah saya sebutkan di atas bahwa saat ini saya belum memiliki gagang solder nya maka untuk mencoba menampilkan menu dan fungsi pada layar nya saya hanya memasang lampu pijar pada keluarannya untuk mengecek fungsi dari keluaran pwm yang akan mengontrol keluaran untuk element atau solder tip T12 nya.
Pada proyek-proyek sebelumnya saya telah membuat rangkaian Transistor Tester atau Smart Tester atau juga Component Tester dengan layout yang saya desain sendiri dan saya bagikan layoutnya berbentuk pdf siap cetak diblog maupun di media sosial dan mendapatkan perhatian hingga merekapun dapat membuat sendiri ataupun membuat ulang desainnya mengikuti apa yang saya desain meskipun banyak jumpernya, desain tersebut sudah saya cetak sendiri pcbnya maupun cetak ke jasa percetakan pcb lokal. Tidak cukup sampai disitu ketika saya sudah mulai mencoba menemukan jasa percetakan pcb profesional yaitu PCBWay.com saya coba desain ulang agar lebih rapih dengan pcb fiber dual layer namun tidak ada perbedaan dari versi sebelumnya hanya sedikit perbaikan jalurnya saja itupun masih ada sedikit kesalahan pada lubang Jack DC yang hasilnya bulat seharusnya lonjong dan seharusnya juga dibuat file milling pada pembuatan file gerbernya alhasil komponen jack dc tersebut tidak masuk pada pcbnya, kemudian desain update selanjutnya selain memperbaiki lubang Jack DC juga menambahkan relay proteksi untuk ketiga pin tes poin atau probe untuk melindungi mikrokontroller saat mengetes elektrolit kondensator atau elko yang masih memiliki muatan agar otomatis terbuang saat sebelum dilakukan pengetesan, update layout tersebut juga dicetak di situs PCBWay.com
Pada kesempatan kali ini saya akan membuat kembali rangkaian yang sama namun dengan bentuk atau layout yang berbeda karena komponen yang digunakanpun berbeda yaitu lebih imut baik dari penggunaan mikrokontroller yang kecil yakni berjenis SMD maupun layar yang menggunakan layar OLED 0.96" I2C SD1306, selain ingin tampil beda karena bentuknya yang kecil dan unik serta penggunaan jenis layar yang berbeda juga dengan versi sebelumnya, layout ini terinspirasi dari bentuk transistortester atau Component Tester versi Akshay Baweja namun dengan style saya sendiri yaitu selain mikrokontroller yang menggunakan jenis SMD komponen lainnya tetap menggunakan jenis trough hole dan tentunya layout saya rancang sendiri.
Untuk display OLED 0.96" I2C SD1306 yang saya dapatkan dari gift shop nya PCBWay ternyata mempunyai dua versi tataletak pinout yaitu versi GND-VCC-SCL-SDA dan versi VCC-GND-SCL-SDA jadi perbedaannya ada pada vcc dan gnd yang tertukar untuk itu pada perancangan layout pun saya berikan opsi agar bisa digunakan untuk kedua jenis oled tersebut yaitu dengan menambahkan pilihan jumper yang bisa dipilih dengan cara menyoldernya. Inilah layout transistor tester atau Component Tester OLED 0.96" I2C SD1306 yang telat saya buat.
Layout OLED Transistor Tester
PCB Preview OLED Transistor Tester
Untuk pesan langsung pcb transistor tester versi OLED ini di situs PCBWay.com atau hanya sekedar mendownload file gerber-nya silakan daftar dulu akun PCBWay bagi yang belum daftar akun lalu download file nya pada tautan Share Project ini.
Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya untuk pembuatan atau mencetak pcbnya saya memilih situs PCBWay.com karena biaya cetak pcbnya cukup 5 dollar saja untuk 5 sampai 10 keping pcb dengan berbagi pilihan warna menarik, proses yang cepat dan profesionalisme. Apalagi untuk yang baru saja bergabung dengan PCBWay dan mendaftar akun untuk pertama kalinya maka akan mendapatkan saldo welcome bonus sebesar 5 dolar untuk biaya cetak pcb di PCBWay, ayo daftar akun PCBWay sekarang juga.
PCBWay.com
Daftar akun baru PCBWay
Nah untuk proyek kali ini karena memakai komponen berjenis SMD untuk mikrokontroler atmega328 nya selain mencetak PCB saya juga memesan dari gift shop nya PCBWay berupa Arduino pro mini.
Arduino pro mini dari gift shop PCBWay
Arduino pro mini ini yang nanti atmega328 nya akan saya pindahkan ke pcb transistor tester atau Component Tester OLED 0.96" I2C SD1306 ini dan setelah pcb dari PCBWay telah saya dapatkan seperti inilah hasilnya, keren bukan?
PCB OLED Transistor Tester + Arduino Pro Mini
PCB OLED Transistor Tester + Atmega328
OLED Transistor Tester
Setelah transistor tester atau Component Tester OLED 0.96" I2C SD1306 ini dirakit dan sebelum bisa digunakan maka atmega328 nya harus diisi firmware dulu berupa file hex beserta eeprom nya yang bisa kita dapatkan dari github transistortester atau bisa di download pada halaman ini. Setelah kita download firmwarenya yang berupa software open source bisa langsung upload ke mikrokontroller atmega328 dengan memilih firmware pada folder sesuai display yang kita gunakan dalam hal ini OLED 0.96" I2C SD1306. Karena berupa open source maka kita juga bisa mengedit sesuka hati baik untuk bahasa, maupun fungsi yang lainnya seperti yang telah saya lakukan pada artikel sebelumnya tentang bagaimana cara merubah atau menambah bahasa dengan menggunakan software winAVR, karena software winAVR ini sudah tidak update lagi maka akan ada kendala error untuk penggunaan atmega328 maka saya juga membuat artikel cara untuk mengatasinya.
Untuk pengaturan fusebit untuk menentukan sumber clock mikrokontroller ada dua pilihan yaitu 8Mhz internal clock maupun 8Mhz external clock menggunakan crystal.
Untuk pengaturan eksternal clock cukup centang semua pada low fuse atau hex 0xFF dan menambahkan crystal 8Mhz pada pin crystal atmega328 beserta kapasitor 22pF pada masing-masing pinnya.
Untuk pengaturan 8Mhz internal clock pada low fuse hanya dengan menghilangkan centang pada kotak Divided by 8, ini akan mengubah default internal clock 1Mhz menjadi internal clock 8Mhz dan tidak perlu tambahan crystal.
Jadi silakan pilih mau pakai sumber clock yang mana sesuai dengan pilihan yang diinginkan.
Setelah semuanya selesai maka mulai dari perakitan hingga tesnya saya dokumentasikan menjadi sebuah video tutorial lengkap yang bisa dijadikan referensi untuk pembuatan dan sebagainya, mari kita simak videonya berikut ini.
Artikel ini merupakan artikel sementara sebelum dijelaskan secara detail, karena videonya telah diluncurkan jadi perlu adanya kode program untuk yang ingin mencobanya.
Skema tambahan inductance meter
Inilah kode programnya
/*Thanks. Remember to visit my Youtube channel
If you don't whant to Serial print the valeus just delete the serial. print lines
and leave just the LCD print ones.
I've used a i2c LCD screen module.
*/
//LCD config
#include
#include
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2); //sometimes the adress is not 0x3f. Change to 0x27 if it dosn't work.
//13 is the input to the circuit (connects to 150ohm resistor), 11 is the comparator/op-amp output.
double pulse, frequency, capacitance, inductance, inductance_mH;
void setup() {
pinMode(11, INPUT);//output through a 150 ohm resistor to thr LC circuit
pinMode(13, OUTPUT);//Input from the comparator output//Use any other pin you select
lcd.begin();
lcd.backlight();
Serial.begin(115200);
lcd.setCursor( 1, 0);
lcd.print("-= WELCOME =-");
lcd.setCursor( 0, 1);
lcd.print("> FAREED READ <");
delay(2000);
}
void loop() {
digitalWrite(13, HIGH);
delay(5);//give some time to charge inductor.
digitalWrite(13, LOW);
delayMicroseconds(100); //make sure resination is measured
pulse = pulseIn(11, HIGH, 5000); //returns 0 if timeout
if (pulse > 0.1) { //if a timeout did not occur and it took a reading:
// insert your used capacitance value here. Currently using 2uF. Delete this line after that
capacitance = 2.E-6; // <- 1000="" 1e6="" 3.14159="" 4.="" as="" capacitance="" delay="" do="" erial="" for="" frequency="" here="" hz:="" if="" igh="" inductance="" inductance_mh="inductance" insert="" is="" just="" lcd.clear="" like="" me="" my="" note="" of="" one="" print="" profs="" pulse="" same="" saying="" serial.print="" serial.println="" squares="" tfrequency="" that="" the="" this="" tinductance="" told="" uh:="" us:="" value="">= 1000 && frequency >= 1000) {
frequency /= 1000;
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("L < ");
lcd.print(inductance_mH);
lcd.print(" mH >");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("F < ");
lcd.print(frequency);
lcd.print(" KHz >");
}
else if (inductance < 1000 && frequency >= 1000) {
frequency /= 1000;
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("L < ");
lcd.print(inductance);
lcd.print(" uH >");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("F < ");
lcd.print(frequency);
lcd.print(" KHz >");
}
else if (frequency < 1000 && inductance >= 1000) {
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.print("L < ");
lcd.print(inductance_mH);
lcd.print(" mH >");
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print("F <");
lcd.print(frequency);
lcd.print(" Hz >");
}
delay(10);
}
}
->
Kebutuhan power supply untuk setiap proyek sangatlah beragam, mulai dari tegangannya rendah sampai dengan tegangan yang lumayan tinggi. Umumnya tegangan rendah untuk kebutuhan proyek-proyek elektronika yang sering digunakan adalah mulai dari 3.3V dan 5V biasanya banyak digunakan untuk mikrokontroler, 9V(saat ini sudah mulai jarang), 12V dan 15V biasanya banyak digunakan untuk audio terutama pre amp dan tone control. Tegangan-tegangan tersebut bisa didapatkan oleh penurun tegangan stabil linier semisal AMS1117 (3.3 dan 5V), 7805, 7809, 7812 dan 7815 namun karena jenisnya linier maka efisiensinya rendah akan lebih tidak menguntungkan apabila sumber power supplynya dari baterai maka ada sebagian energi yang terbuang, solusi untuk masalah efisiensi adalah dengan memilih penurun tegangan yang berjenis switching yang memiliki efisiensi lebih tinggi dibandingkan dengan penurun tegangan yang berjenis linier yaitu buck converter.
Jika memakai buck converter sebagai penurun tegangan maka bagaimana jika kita menginginkan tegangan keluaran diatas tegangan input solusinya adalah boost converter yaitu sebuah rangkaian converter yang bisa menaikkan tegangan lebih besar dari tegangan input, nah kedua rangkaian tersebut baik buck converter maupun boost converter bisa digunakan bersamaan dengan metode choke maupun metode Single-Ended Primary-Inductor Converter atau disingkat menjadi SEPIC. Dibawah ini merupakan rangkaian dasar dari sebuah rangkaian buck boost converter atau yang disebut SEPIC.
Single-Ended Primary-Inductor Converter (SEPIC)
Rangkaian diatas selain belum ada nilainya juga masih perlu rangkaian PWM untuk menjalankan mosfet sebagai saklarnya, untuk rangkaian PWM nya bisa menggunakan IC PWM yang umum digunakan diantaranya IC PWM SG3525, TL494 ataupun UC3843/44. Namun untuk proyek kali ini IC PWM UC3843 menjadi pilihannya, karena simple hanya mempunyai delapan kaki namun memiliki feedback tegangan dan juga feedback arus. Rangkaiannya sudah terbukti handal bisa dilihat pada channel youtube Awesome Tech, kini saya coba buat dan buktikan sendiri rangkaian SEPIC ini, untuk induktor nya bisa dipasang terpisah maupun dipasang bersamaan dalam satu toroid hasilnya kurang lebih sama meskipun ada sedikit perbedaan seperti yang dijelaskan oleh channel youtube Great Scott!
Marilah kita lihat skema SEPIC converter yang akan saya coba dibawah ini.
Skema Buck Boost SEPIC Converter
Nah skema diatas kemudian dirancang menjadi sebuah layout yang ukurannya lumayan kecil namun saya membuatnya dalam dual layer tidak lupa untuk jalur yang akan dilewati arus besar lebar track nya diperbesar dan ditambah layer bStop agar bisa dilapisi timah pada jalurnya, untuk jalur ground saya gabung dengan polygon (pada gambar layout tidak ditampilkan), seperti inilah layout yang telah saya buat.
Layout Buck Boost SEPIC Converter
Setelah layout dirasa cukup sesuai keinginan lalu layout tersebut saya bikin file gerber nya agar bisa dikirim untuk dicetak ke situs PCBWay.com mengingat biaya cetaknya yang lumayan terjangkau yaitu hanya 5 dollar saja bisa dapat 5 sampai 10 keping pcb dan pengerjaan yang sangat cepat, disamping itu banyak pilihan warna yang bisa kita pilih, untuk pcb yang saya pesan kali ini saya memilih warna hitam glossy. Satu lagi jika kamu ingin memesan pcb ini bisa langsung pesan ke PCBWay atau bisa juga hanya mendownload file gerbernya namun jika kamu memesan pcb di PCBWay baru kali ini dan mendaftarkan akun maka kamu akan mendapatkan saldo welcome bonus sebesar 5 dolar untuk biaya cetak pcbnya, jadi pemesanan pcb untuk pertama kalinya seolah mendapatkan cetakan pcb gratis, jadi silakan daftar akun PCBWay pada tautan ini.
PCBWay.com
Dapatkan saldo welcome bonus saat mendaftar akun PCBWay
Setelah sekitar seminggu setelah pemesanan akhirnya pcb yang saya pesan sudah datang dan langsung saya unboxing yang isinya selain cetakan pcb juga ada beberapa modul display yang saya dapatkan dari gift shop nya PCBWay, seperti inilah isinya.
Isi paket dari PCBWay
Seperti terlihat diatas selain cetakan pcb saya juga memesan dua OLED I2C dan dua modul dot matrix MAX7219 yang semua itu untuk mendukung keperluan praktek dalam pengembangan rangkaian yang sedang dipraktekkan.
Saatnya perakitan rangkaian dengan mengisi semua komponen yang dibutuhkan yang tertera sesuai skemanya. Rangkaian ini untuk input nya mulai dari 12V hingga 30V dengan keluaran yang dapat diatur mulai dari 3V hingga 30V bahkan lebih tergantung kebutuhannya, rangkaian ini cocok digunakan untuk panel surya yang inputnya berubah ubah namun keluarannya bisa konstan sesuai pengaturan yang ditentukan.
Baiklah saatnya kita simak langkah-langkah yang saya lakukan dalam pembuatan buck boost converter dengan metode SEPIC ini dalam sebuah video di bawah ini.
Pada proyek-proyek sebelumnya saya telah membuat rangkaian adjustable power supply yang menggunakan IC LM324 dan sudah saya gunakan untuk keperluan sehari-hari hingga saat ini, adjustable power supply LM324 ini sudah ada fitur limit arus sehingga aman digunakan tanpa harus takut rusak ketika terjadi korslet tanpa sengaja disamping itu meskipun jenisnya linear namun saat digunakan dengan beban tidak terlalu panas pada transistor nya, untuk proyek adjustable power supply LM324 ini dapat dilihat kembali artikel lengkapnya pada halaman ini, dan ini dia hasilnya.
Adjustable Power Supply LM324
Nah saat saya browsing diinternet untuk mencari referensi rangkaian elektronika lainnya pada situs rcl-radio.ru saya menemukan sebuah rangkaian yang sederhana dan mirip seperti proyek adjustable power supply LM324 sebelumnya namun rangkaiannya terlihat sangat sederhana sekali sehingga saya ingin mencobanya apakah rangkaiannya benar-benar bisa berfungsi layaknya rangkaian adjustable power supply LM324 yang telah saya buat sebelumnya? Dan menariknya rangkaian adjustable power supply LM358 ini bisa dikombinasikan bersama mikrokontroller untuk pengaturan yang lebih lengkap mengenai proteksi, arus hingga kontrol suhu transistor final yang bisa menghentikan rangkaian apabila batas suhu yang telah ditetapkan terpenuhi, dibawah ini saya tampilkan skemanya beserta layout yang telah saya desain.
Untuk file gerber bisa juga di Download atau pesan langsung di situs PCBWay pada tautan berikut ini
Setelah layout dirasa sudah sesuai selanjutnya saya unggah file gerber nya ke situs PCBWay.com untuk dicetak menjadi sebuah pcb keren yang biaya cetaknya hanya 5 dolar saja untuk 5 hingga 10 pcs PCB dengan berbagai pilihan warna menarik dan untuk proyek kali ini saya memilih warna hitam glossy karena saya lagi suka dengan pcb warna hitam glossy tersebut, bagi kamu yang ingin mencetak pcb di situs PCBWay ada banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan di antaranya adalah saldo welcome bonus sebesar 5 dolar untuk biaya cetak pcb di PCBWay untuk pendaftar akun pertama kemudian ada banyak bonus berupa beans yang bisa kita tukarkan dengan berbagai macam modul, sensor-sensor, kit hingga biaya cetak pcb jadi tunggu apa lagi ayo daftar akun PCBWay sekarang juga melalui tautan ini.
PCBWay.com
Dapatkan saldo welcome bonus saat mendaftar akun PCBWay
Dimensi atau ukuran dari PCB Adjustable Power Supply LM358 ini sangatlah mungil karena hanya menggunakan komponen yang sedikit bahkan untuk ic LM358 pun yang dipakai hanya satu opamp saja dari dua opamp yang tersedia namun demikian rangkaian adjustable power supply LM358 ini dapat berfungsi dengan sebagai mana mestinya tapi mesti diingat bahwa rangkaian ini belum ada rangkaian proteksinya apabila digunakan tanpa tambahan mikrokontroller jadi harus hati-hati jangan sampai terjadi arus pendek yang dapat mengakibatkan transistor final rusak sebaliknya jika sudah ditambah dengan mikrokontroller maka rangkaian sederhana ini dapat menjadi sebuah rangkaian adjustable power supply yang kaya fitur, inilah pcb adjustable power supply LM358 yang telah saya dapatkan dari PCBWay.
Baiklah kini saatnya kita menyimak pembuatan rangkaian adjustable power supply LM358 ini lengkap hinggap percobaan menggunakan beban pada video berikut ini.