Indikator Level Baterai ini bisa digunakan sebagai indikator tegangan pada Aki Motor atau Aki Mobil sebagai alat pemonitor tegangannya.
Battery Level Indicator.
Sebagai alternatif lain indikator tegangan aki selain menggunakan volt meter, juga sebagai sarana mengasah keterampilan elektronika sederhana.
Skema Indikator Level Baterai.
Led pertama menyala pada tegangan diatas 11V, led kedua menyala pada tegangan diatas 12V, led ketiga menyala pada tegangan diatas 13V, dan led keempat menyala pada tegangan diatas 14V.
Trimpot digunakan sebagai pengaturan agar led pertama menyala tepat diatas tegangan 11V, berdasarkan rumus yang digunakan nilai trimpot harus didapat 7480 ohm untuk mendapatkan tegangan referensi 4.4V.
Diforum diskusi ada yang bertanya, bisakah indikator ini digunakan untuk keperluan indikator baterai li-ion 3.7V?
Jawabannya, bisa! Caranya dijelaskan divideo dibawah ini.
Rangkaian ini bisa mengendalikan lampu dengan menggunakan remote TV, meskipun pada prakteknya bisa digunakan juga untuk mengendalikan berbagai macam alat-alat elektronik lainnya hanya menggunakan remote TV, remote DVD, remote Dekoder atau remote - remote universal lainnya.
Rangkaian seperti ini sudah sangat populer menggunakan IC CD4017 dan IC NE555 atau tanpa IC NE555, ada juga yang menggunakan IC opamp, namun kali ini saya mencoba tampil beda dengan merancang rangkaian serupa namun tanpa menggunakan IC.
Bukan tanpa alasan saya membuat rangkaian ini tanpa IC, sebab sebelumnya memang pernah berniat untuk membuat rangkaian ini menggunakan IC CD4017, namun sayang sekali melihat banyak ketersediaan pin IC CD4017 yang tidak terpakai, sebab dari 10 pin output hanya 3 pin yang dipakai yaitu output untuk penggerak relay + indikator ON, output untuk indikator OFF dan satu lagi output untuk reset.
Untuk itu saya sempat mencoba untuk merancang rangkaian tersebut hanya menggunakan IC NE555 saja(alasan ekonomis), namun setelah beberapa waktu memikirkan perancangan terlintaslah untuk membuat rangkaian tanpa menggunakan IC sama sekali yaitu hanya memakai komponen utama transistor.
Perancangan menggunakan trasistor ini juga bertujuan agar mudah dalam mendapatkan komponen(lagi-lagi alasan ekonomis) juga memudahkan bagi para pembaca yang ingin membuatnya.
Rangkaian ini meskipun terlihat sederhana tapi sangat fungsional, tidak kalah dengan yang menggunaan IC bahkan mungkin lebih baik, itu terbukti karena rangkaian ini sangat responsif, tidak lag dan tidak bounching. Bekerja dengan sekali tekan hidup kemudian sekali tekan lagi untuk mematikannya.
3D Rangkaian Saklar Lampu dikendalikan Remote TV tanpa menggunakan IC.
Hasil akhir Rangkaian Saklar Lampu dikendalikan Remote TV tanpa menggunakan IC.
Rangkaian ini bisa digunakan langsung dari listrik 220V karena menggunakan sistem transformerless, namun setelah rangkaian tersambung dengan listrik jangan pernah menyentuhnya.
Jika digunakan pada jaringan listrik yang mengandung EMI akibat kontaktor ataupun lainnya, disarankan menggunakan transformator untuk menghindari picuan palsu akibat EMI yang bisa mengakibatkan rangkaian terpicu sendiri.
Alternatif Penggunaan Transformator.
Dari mulai Perancangan hingga direalisasikan kedalam PCB saya dokumentasikan divideo ini.
Supaya pembaca dapat melihat hasilnya sebelum membuatnya.
Kali ini saya mau berbagi pengalaman khususnya bagi yang sering utak-atik mikrokontroller atmega yang sempat bermasalah dengan pengaturan fusebit bagian LOW FUSE-nya yaitu suatu pengaturan sumber clock bagi atmega itu sendiri(CKSEL).
Pada umumnya sumber clock atmega yang masih baru berasal dari internal clock 1MHz, namun jikalau ingin menaikkannya menjadi internal 8MHz atau menggunakan clock eksternal yang bersumber dari crystal atau juga sumber clock yang lainnya maka pengaturan LOW FUSE diperlukan.
Tapi jika pengaturan clock untuk atmega tidak tepat maka akibatnya atmega tidak akan merespon atau dengan kata lain atmega-nya akan terkunci/lock dan tidak bisa diprogram sama sekali.
Banyak orang diluaran sana ketika atmega-nya bermasalah dengan pengaturan fusebit ini tidak mempunyai cara lain selain membuangnya atau mengganti baru.
Namun itu semua masih bisa diselamatkan dengan trik mudah dan sederhana, ialah dengan cara meng-INJECT frekuensi ke jalur XTal.
Sepengalaman saya, saya pernah berkali-kali bermasalah dengan fusebit ini, mulai dari keteledoran saya dalam pengaturan fusebit hingga tanpa diketahui atmega-nya sudah tidak respon, namun tidak pernah saya membuang atmega satupun karena semuanya terselamatkan.
Sumber clock yang akan diINJECT ke pin XTal bisa dari rangkaian apa saja, misalnya membuat dari ic NE555 atau smart tester/transistortester yang nilainya sebesar 32KHz.
Pada prakteknya jangan lupa untuk mengaktifkan slow sck pada usbasp-nya, setelah semuanya benar-benar siap, kembalikan pengaturan fusebit ke pengaturan default-nya lalu write. Kini fusebit kembali seperti baru.
Persiapan penyambungan.
Frekurnsi 32 KHz.
Semua itu sudah saya praktekkan divideo ini
Itulah cara mengembalikan pengaturan fusebit yang tidak respon/terkunci akibat salah sumber clock-nya.
Namun jika kesalahan pengaturan fusebit berasal dari HIGH FUSE, dalam hal ini yang akan mengakibatkan atmega tidak respon/terkunci adalah pengaturan pin RESET menjadi pin I/O (RSTDSBL) dan menonaktifkan SPI(SPIEN)
maka belum ada cara lain selain menggunakan tool fusebit doctor.
Dengan tool fusebit doctor ketiga masalah pengaturan fusebit yang telah disebutkan diatas maka akan mudah teratasi dengan penanganan yang tentunya sangat mudah dan cepat.
Hati-hati jangan pernah mencoba bermain-main dengan pengaturan fusebit dengan chip yang masih bagus jikalau belum paham cara menanganinya, kecuali sudah mempunyai tool fusebit doctor.
Postingan kali ini merupakan proyek yang sangat sederhana namun hasilnya memuaskan, yaitu membuat sendiri flasher untuk lampu sein motor atau mobil.
Kenapa saya bilang proyek sangat sederhana, ya karena hanya membutuhkan tiga komponen saja dalam perakitannya, bisa berjalan normal walaupun hanya menggunakan satu lampu saja, normalnya flasher motor harus pakai dua lampu sein depan belakang untuk bisa berkedip.
Rangkaian ini juga laju kedipnya stabil, artinya tidak terlalu terpengaruhi oleh beban(paralel), pakai satu, dua, tiga bahkan lebih pun kedipannya cenderung stabil beda dengan flasher konvensional umumnya pada sepeda motor yang makin banyak/beda daya maka kedipan akan bervariasi sesuai jumlah lampu yang digunakan(paralel).
Cara kerjanya yaitu ketika pertama kali dihidupkan lampu mati karena tegangan akan mengisi kapasitor C1 melalui R1 dan Lampu. Selama pengisian kapasitor, coil relay belum mampu aktif sampai kapasitor terisi muatannya.
Setelah kapasitor terisi muatannya maka tegangan diantara kaki koil relay kini mampu mengaktifkan relay yang membuat kaki COM relay terhubung ke NO yang sekaligus menghidupkan lampu, kini kapasitor dibuang muatannya melalui R1 dan koil relay.
Siklus ini berulang terus menerus yang menghasil kedipan yang teratur.
Laju kecepatan kedipannya dapat diatur dengan mengganti nilai kapasitor, makin tinggi nilai kapasitor yang digunakan makin lambat laju kecepatan kedipannya.
Nilai kapasitor untuk kecepatan standar sekitar 2200u. Sebagai contoh, jika ingin cepat dari kecepatan standar maka nilai kapasitor ganti dengan 1000u dan jika ingin lambat maka ganti nilai kapasitor dengan 4400u atau sesuaikan nilai kapasitor sesuai keinginan.
Rangkaian ini sudah di test dan dibawah ini adalah video proses pembuatan sampai pengetesannya.
Pada saat kondisi darurat peranan Inverter sangat diperlukan utamanya dalam penerangan.
Saat ini selain Inverter ada lagi inovasi pemanfaatkan energi matahari menjadi listrik yaitu panel surya atau solar cell.
Panel surya banyak diterapkan untuk penerangan jalan raya namun bagi sebagian orang kini mulai ada yang mengaplikasikan untuk perumahan.
Panel surya menghasilkan listrik dari pancaran sinar matahari yang tentunya hanya ada pada siang hari sementara lampu penerangan dibutuhkan dimalam hari, untuk itu perlu adanya alat penyimpanan listrik untuk kemudian digunakan dimalam hari yaitu baterai.
Dengan baterai energi yang didapatkan oleh panel surya saat siang hari disimpan didalam baterai untuk digunakan dimalam hari.
Pengecasan baterai oleh panel surya yang terus menerus dibatasi oleh rangkaian charger otomatis sehingga aman dari pengecasan berlebihan yang akan mengakibatkan baterai rusak.
Namun penggunaan baterai yang berlebihan pun dapat memperpendek umur pakai baterai, ketika baterai sudah dalam kondisi low perlu adanya sebuah rangkaian yang akan memutus penggunaan baterai.
Low Voltage Disconnect (LVD)
Adalah Low Voltage Disconnect (LVD), suatu rangkaian yang dapat memutuskan arus dari baterai menuju beban ketika baterai sudah dalam kondisi kritis.
Dengan LVD ini pemakaian baterai tetap terkontrol tanpa khawatir baterai soak.
Jadi rangkaian LVD adalah pasangan yang pas untuk penggunaan baterai selain charger otomatis dimana charger otomatis diperlukan untuk mencegah pengisian berlebih sedangkan LVD mencegah dari penggunaan berlebih.
Rangkaian LVD yang saya buat bisa diatur batas aktifnya sehingga lebih fleksibel dalam penggunaan baterai jenis yang lainnya.
Rangkaian ini sangat efisien, saat rangkaian bekerja/hidup hanya mengambil arus 8mA sedangkan saat mati tidak mengambil arus sama sekali.
Dibawah ini saya tampilkan video pembuatan sampai pemasangan.
Jika untuk pemasangan otomatis:
- LVD menyala saat terpicu oleh nyala ataupun padam listrik tanpa menekan tombol ON,
maka pemasangan wiring beserta beberapa komponen tambahannya bisa dilihat dibawah ini.
Dan jika untuk pemasangan otomatis:
- LVD menyala saat listrik padam tanpa menekan tombol ON,
- LVD mati saat listrik menyala tanpa menekan tombol OFF,
maka pemasangan wiring beserta beberapa komponen tambahannya bisa dilihat dibawah ini.
Pemasangan LVD otomatis ON dan OFF
Jangan lupa untuk selalu memasang sekering diantara baterai dan LVD, sebab jikalau ada hubungan singkat maka daya baterai cukup besar untuk memutuskan mosfet walaupun kekuatan mosfet besar.
Agar rangkaian ini lebih keren lagi, saya cetak PCBnya ke PCBWay.com, pesannya sangat mudah dan juga biayanya sangat terjangkau karena hanya dengan $5 kita bisa mendapatkan 10 keping PCB prototipe dengan kualitas terbaik berbahan fiber FR4 dengan ketebalan standar 1.6mm untuk bermacam warna pcb yang diinginkan.
Untuk pertama kalinya daftar akun PCBWay kita akan mendapatkan cetakan PCB gratis berupa pemberian $5 biaya cetak, untuk daftar akun PCBWay silakan buka TAUTAN INI.
Inilah PCB yang saya dapatkan hasil cetakan dari PCBWay.
Low Voltage Disconnect from PCBWay
Low Voltage Disconnect Bottom from PCBWay
Low Voltage Disconnect
Low Voltage Disconnect Bottom
Low Voltage Disconnect (LVD) lengkap dengan komponennya.
Dibawah ini saya tampilkan videonya mulai dari perakitan hingga cara pasangnya, mari kita lihat videonya!
Disebuah forum kadang ada yang bertanya bagaimana cara menurunkan kecepatan sebuah motor DC?
DC Motor Speed Controller.
Ada salah satu cara mudah untuk menurunkan kecepatan sebuah motor DC yaitu dengan metode PWM, karena jikalau hanya menurunkan tegangan maka motor juga akan kehilangan torsi atau daya.
Dengan metode PWM, tegangan yang diberikan kepada motor akan tetap namun berbentuk pulsa yang lebarnya bisa diatur sehingga akan menghasilkan putaran motor yang bervariasi tergantung lebar pulsa yang diberikan.
Misalnya jika lebar pulsa maksimal atau 100% maka kecepatannya juga maksimal begitupun sebaliknya, nah disinilah letak pengaturan putaran itu dilakukan.
Rangkaian PWM dibentuk dengan mudah hanya dengan bantuan IC timer NE555, yang selanjutnya diperkuat oleh mosfet sebagi driver motor yang akan mampu menghantarkan arus yang cukup besar.
Tegangan kerja maksimal IC NE555 adalah 15V untuk itu jika untuk penggunaan motor 24V maka diperlukan IC regulator 7812 sebelum tegangan diberikan kepada IC NE555.
Saya akan share pengalaman saya yaitu cara menambahkan gambar atau logo kedalam sebuah desain PCB.
cara Menambahkan gambar atau logo kedalam desain PCB eagle.
Silkscreen.
Bottom layer.
Gambar atau logo itu akan dimasukkan ke dalam sebuah layout EAGLE supaya pcb yang kita desain mempunyai identitas, kita bisa menambahkan sebuah logo kedalam layout yang kita buat dengan cara yang mudah, seperti yang akan saya bahas dibawah ini.
Logo yang akan diedit
Siapkan gambar atau logo yang mau dipakai lalu buka di Photoshop, gambar atau logo yang kita masukkan harus berupa gambar hitam putih dan mempunyai kedalam maksimal 8 bit.
Langkah selanjutnya masuk kepada bahasan inti yaitu cara menambahkan gambar atau logo kedalam sebuah desain PCB.
Pertama dalam jendela layout eagle, klik File > Import > Bitmap...
Import bitmap
Pilih gambar yang telah diedit kedalam jenis bitmap 8 bit tadi.
Pada jendela Eagle: import-bmp.ulp pilih no Scan, maka jendela baru muncul untuk memilih warna secara manual, centang pada kotak warna hitam saja lalu enter.
No scan
Ceklis warna hitam
Pada jendela Eagle: Info
Di kolom "Scale factor for a pixel" biarkan saja nilainya 1 untuk melihat perbandingan pada gambar yang akan diterapkan selanjutnya.
Skala dan layer
Sedangkan pada "Choose start layer for 1st selected color" adalah untuk gambar pada layer berapa yang akan diterapkan,
Layer yang diperlukan
misalnya disini yang diperlukan adalah layer "21 atau tPlace(layer atas) " dan "16 atau Bottom(layer bawah)" jika telah siap klik OK maka gambar segera diproses dan setelah selesai muncul jendela Eagle: Accept Script? Lalu klik Run script.
Skala 1
Gambar skala 1 telah tercipta, jika gambar kurang besar maka nilai skala ditambah dan jika gambar kurang kecil maka nilai skala dikurangi.
Setengah dari skala 1
Pada tutorial ini gambar yang diperlukan adalah setengah dari skala 1 yaitu 0.5, sedangkan untuk gambar layer bawah saya ambil nilai 0.4.
Bottom layer skala 0.4
Untuk memindahkan gambar klik Group, seleksi semua bagian gambar, pilih tool Move lalu klik kanan diarea kosong pilih Move: Group, pindahkan sesuai keinginan didalam layout yang kamu buat.