Sudah sejak lama saya telah berkeinginan membuat sebuah alat yang sangat canggih, serbaguna dan bermanfaat dalam kegiatan pengukuran berbagai macam komponen elektronika yang secara otomatis dapat menampilkan jenis dan spesifikasi lengkap dari komponen yang diukurnya, hampir semua komponen elektronika akan otomatis terbaca ketika pin atau kaki komponen tersebut diletakkan pada masing-masing probe-nya, alat canggih tersebut bernama Transistort Tester atau sering juga disebut sebagai esr meter digital.
Transistor Tester atau esr meter digital ini dapat secara otomatis membaca apa yang diletakkan pada probe-nya mulai dari Transistor, Resistor, Kapasitor, Dioda/LED, Mosfet, Induktor serta dapat mengukur Frekuensi dan Tegangan DC maksimal hingga 50 Volt, disamping itu juga memiliki fitur Frekuensi generator dan PWM generator. Satu alat yang memiliki banyak kelengkapan fungsi, mulai dari tahun 2015 saya sudah tertarik ingin membuatnya karena banyak dari rekan sesama penggemar elektronika sudah lebih dulu membuatnya dengan versi layout masing-masing dan saya pun mulai mengumpulkan informasi untuk membuat rancangan layout sendiri namun baru sekitar tahun 2017 akhirnya layout transistor tester versi saya bisa terlaksana dan kemudian menjadi referensi tataletak favorit bagi penggemar DIY transistort tester, silakan cek artikelnya disini.
Layout Transistor Tester versi Fareed Read |
Sejak saat itu saya mulai banyak bereksperimen dengan alat transistor tester ini, yang mulanya hanya menggunakan mikrokontroller atmega8 yang memiliki keterbatasan flash memori sehingga beberapa fitur dalam transistor tester ini hanya dapat menampilkan fitur basic nya saja atau memangkas beberapa fitur seperti tidak adanya fitur untuk menampilkan ESR saat tes elko, Induktor, frekuensi generator, tes tegangan dan lainnya. Setelah mendapatkan mikrokontroller atmega328 semua fitur yang ada dalam transistortester bisa digunakan dan layout transistor tester pun bisa di maksimalkan semua fungsinya.
Baca juga : Membuat Transistor Tester atau Smart Tester yang Dilengkapi dengan Pin Protektor
Untuk software transistor tester ini dari pertama saya tahu hingga saat ini terus dikembangkan oleh pengembangnya dan selalu ada update baik dari segi fitur maupun perbaikan bug, dan situsnya pun sudah beralih ke github karena sumber yang sebelumnya sudah tidak bisa diakses lagi.
Selama saya membuat transistor tester saya menggunakan file hex yang terdapat pada folder bawaan atau file yang sudah siap tinggal upload ke mikrokontroller jadi hasilnya tampilan default berbahasa Inggris, kadang terbesit keinginan untuk sekedar menambahkan nama saat transistor tester ini dihidupkan namun saya belum paham sekali bagaimana cara file-file transistor tester ini diedit dan dicompile layaknya kemudahan dalam pemrograman Arduino.
Dari dulu ingin mencoba merubah bahasa atau sekedar menambah sedikit tulisan pada transistort tester belum kesampaian, sudah browsing kesana kemari mulai dari Google hingga youtube cara edit dan compile software transistor tester ini tidak ada tutorial lengkapnya ditambah juga software edit nya juga sudah tidak populer yaitu winAVR yang notabene sudah tidak update lagi sejak 2010.
Sekalipun ada, ternyata bukan tutorial melainkan jasa edit software transistor tester biar bisa ada nama dan bahasa indonesian nya.
Nah sejak saat itu saya mulai mencari tahu cara bagaimana cara edit file program transistor tester agar bisa sekedar menambah nama sebagai identitas atau merubah bahasa yang digunakan menjadi bahasa Indonesia seperti yang rekan lain telah mereka lakukan, dengan rasa penasaran saya terus - terusan mencoba dan mencoba hingga akhirnya berhasil.
Saya ingin melengkapi kelangkaan tutorial cara edit bahasa atau tulisan bahkan fungsi dari transistor tester ini tersedia dan bisa dijadikan bahan untuk belajar bagi kita semua yang ingin sedikit tampil beda.
Baca juga : Cara Mengatasi Error saat Edit Program Transistor Tester untuk Atmega328
Keinginan saya untuk ingin bisa mengedit dan mengkompilasi sendiri transistor tester ini sangat kuat meskipun minim informasi tentang itu saya terus mencoba mengumpulkan informasi mulai dari software yang digunakan hingga caranya. Setelah saya sedikit mengerti dan berhasil saya bagikan caranya berikut ini, bahan telah saya peroleh yaitu winAVR dan firmware transistor tester kemudian untuk programmer nya saya menggunakan USBASP. Mari kita simak caranya berikut ini.
Sebelum itu Download dulu software winAVR dan firmware transistor tester nya disini.
Ekstrak file transistor tester |
Proses ekstraksi |
Buka direktori transistortester-master/Software/trunk lalu copy salah satu file header bahasa dan paste disana.
Pilih salah satu file header bahasa |
Copy lalu paste disana |
Edit nama file header menjadi langINDONESIAN.h |
Edit nama file header menjadi langINDONESIAN.h lalu buka dengan text editor seperti notepad, dan ganti semua nama bahasanya dengan Indonesia.
Buka file header tersebut |
Setelah itu mulailah mengganti semua bahasa sesuai fungsinya, contoh misalkan saya ingin ketika pertama kali dinyalakan saat muncul tulisan "testing" tulisan itu menjadi nama saya sendiri maka saya tulis seperti gambar dibawah ini.
Bahasa setelah disesuaikan |
Kemudian setelah penyesuaian bahasa, buka file header transistortester.h dan tambahkan baris #include "langINDONESIAN.h" selesai untuk menambahkan bahasa Indonesia kedalam program transistor tester.
Buka file header transistortester |
Tambahkan baris baru bahasa Indonesia |
Nah setelah selesai penambahan bahasa Indonesia selanjutnya adalah cara mengkompilasi dan cara upload program ke mikrokontroller melalui usbasp, untuk itu buka salah satu folder tujuan dalam hal ini folder untuk atmega8 kemudian buka file makefile menggunakan aplikasi winAVR.
Buka file makefile dengan winavr |
Untuk mengubah bahasa default ke bahasa yang kita buat tadi maka ubah pada UI_LANGUAGE menjadi LANG_INDONESIAN.
Memilih bahasa Indonesia |
Kemudian karena saya menggunakan USBASP maka pada bagian PROGRAMMER ubah menjadi usbasp. Nah setting makefile selesai tinggal save.
Memilih usbasp sebagai programmer |
Untuk mengkompilasi file hex klik tab tool kemudian klik [WinAVR] Make All.
Klik make all untuk membuat file hex |
Untuk mulai mengupload program ke mikrokontroller maka klik tool lalu klik [WinAVR] Program, tunggu sampai proses upload selesai.
Klik program untuk mengupload program ke mikrokontroller |
Proses upload ke mikrokontroller |
Nah inilah tampilan saat berhasil menambahkan bahasa Indonesia pada transistor tester.
Hasil saat pertama dinyalakan |
Tampilan saat tidak ada komponen |
Saat tes resistor 10K hasilnya sangat akurat |
EmoticonEmoticon